Pelapisan Sosial di Lingkungan Sekitar

Latar Belakang

Kesenjangan Sosial adalah keadaan sosial yang tidak seimbang, ketidakseimbangan tersebut disebabkan oleh adanya kesalahan fungsi dankedudukan anggota sosial. Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, masyarakat dan negara. Biasanya kesenjangan sosial terjadi dalam lingkungansosial masyarakat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya jarak atau gap diantara golongan-golongan di masyarakat. Golongan-golongan masyarakat itu sendiri merupakan dampak dari stratifikasi sosial. Sebagai contoh, kondisi masyarakat pemulung dan tunawisma di kota-kota besar di Indonesia yang berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat elite yang hidup di kota yang sama.

Kesenjangan sosial di Indonesia bermula dari kesenjangan ekonomi, seperti dengan fakta paradoksal antara peluang Indonesia untuk menjadi negara dengan perekonomian besar tingkat dunia dengan kondisi masyarakat miskin di Indonesia yang masih nampak dengan jelas. Kesenjangan sosial seperti inilah yang menyebabkan terjadinya pelapisan sosial dalam lingkungan masyarakat.

Pembahasan

Pelapisan Sosial biasa disebut juga dengan Social Stratification. Istilah Stratifikasi atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.

Pengertian

Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang. Pelapisan sosial memiliki 2 sifat, antara lain

  • Pelapisan Sosial Tertutup (Close Social Stratification)

Sistem stratifikasi sosial tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal.

Salah satu contoh sistem stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta pada masyarakat Bali. Di Bali, seseorang yang sudah menempati kasta tertentu sangat sulit, bahkan tidak bisa pindah ke kasta yang lain. Seorang anggota kasta teratas sangat sulit untuk pindah ke kasta yang ada di bawahnya, kecuali ada pelanggaran berat yang dilakukan oleh anggota tersebut.

  • Pelapisan Sosial Terbuka (Open Social Stratification)

Sistem stratifikasi sosial terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup.

Dengan kata lain, masyarakat dengan sistem pelapisan social yang bersifat terbuka ini akan lebih mudah melakukan gerak mobilitas sosial, baik horizontal maupun vertikal. Tentu saja sesuai dengan besarnya usaha dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk mencapai strata tertentu.

Dalam tugas ini, saya hanya akan memfokuskan pelapisan sosial di dalam bidang ekonomi saja.

Pelapisan Sosial Dalam Bidang Ekonomi

Pelapisan sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Menurut Max Webber, pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas yang didasarkan pada pemilikan materi. Kelas-kelas tersebut adalah kelas atas (upper class), kelas menegah (middle class), dan kelas bawah (lower class).

Untuk individu kelas atas, biasanya terlihat dari rumah tinggal yang mewah, kepemilikan kendaraan (khususnya mobil), pakaian yang dipakai dan kebiasaan individu tersebut. Untuk kelas menengah, perbedaan terlihat dari kemewahan rumah tinggal dan kepimilikan kendaraan yang berbeda jika dibandingkan dengan kelas atas. Untuk kelas bawah pun juga terlihat dari segi yang sama, yang membedakan hanya ukuran rumah yang jauh lebih kecil bahkan beberapa masyarakat kelas bawah tidak memiliki tempat tinggal.

Pelapisan Sosial di RT 009 RW 005

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pelapisan sosial di bidang ekonomi dapat terlihat  jelas dengan kasat mata melalui tempat tinggal, kepemilikan kendaraan yang mewah dan lain-lain. Lingkungan yang saya tinggali adalah RT 009  RW 005  di jalan Swatantra 1, jatiasih, Bekasi. Mengambil beberapa contoh di lingkungan yang saya tempati, sebagian besar semua warga di lingkungan ini memiliki tempat tinggal dan kendaraan, khusunya mobil. Skala kelas dalam pelapisan sosial dilingkungan saya adalah kelas menengah sampai ke kelas atas. Tidak ada kesenjangan sosial yang cukup berarti.

Sumber

Categories: Uncategorized | 3 Comments

Post navigation

3 thoughts on “Pelapisan Sosial di Lingkungan Sekitar

  1. Pingback: LAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT | intankirana19

  2. bang q orang gk ngerti y……,q mau tanya…..,pelapisan lingkungan sm pelapisan sosial itu beda gk bang…..,klau beda perbadaannya tolong jelaskan dan apakah keseluruhannya bedada atau gk…..?
    terima kasih….,mohon pencerahannya bang….

  3. Pingback: PELAPISAN MASYARAKAT – Blog Tugas Ihsan

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.